Pandemi Covid, Poktan Duo Rimba Madu Hasilkan Puluhan Juta
” PT KTU Berikan Bantuan Ribuan Botol Untuk Poktan Duo rimbo Madu”
Bupati Siak Alfedri melihat budidaya lebah madu di Dusun Segintil Koto Gasib
SIAK(CN)- Pandemi Covid -19 membawa berkah bagi Warga Dusun Segintil, Kampung Teluk Rimba, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau.
Dengan budidaya lebah madu warga Dusun Segintil yang bergabung dengan kelompok tani (Poktan) Duo Rimbo Madu meraup keuntungan puluhan juta rupiah.Namun hasil yang diperoleh tidaklah dengan mudah diraih, penuh pejuangan dan keuletan yang gigih oleh poktan Duo Rimbo Madu.
Ketua poktan Duo Rimbo Madu Amri menuturkan awal mereka kini berhasil budidaya lebah madu dari kedatangan jamaah tabligh yang datang awal tahun 2020 lalu. Ustad Fredi dalam rombongan jemaah itu memberikan tips mendapatkan duit dari budidaya lebah. Awalnya warga Dusun Segintil tidak begitu serius menanggapi saran tersebut.
“Kami jumpai ustad Fredi, yang berikan saran berbudidaya madu waktu itu, karena kami tidak ada yang mengerti budidaya lebah,” ungkap Amri, Sabtu (31/7/2021) kemarin.
Amri lebih lanjut menuturkan ustad Fredi kenudian memperkenalkan orang yang bisa menjadi helper atau pelatih bagi warga agar sukses berbudidaya lebah tersebut.Helper ini didatangkan dari Jawa Timur. Tugasnya mengajari dua anggota yang nantinya juga akan menjadi helper.
” Kami gaji waktu itu Rp6 juta per bulan. Selama dua bulan dia mengajari anggota di sini. Kini, kamu sudah punya dua helper,” kata Amri.
Tidak hanya mengajarkan cara berbudidaya lebah, helper tadi juga menjadi agen boks atau kotak tempat penangkaran lebah. Awalnya, kelompok tani membeli 162 kotak. Kini, di tempat penangkaran sudah ada 700 kotak. Awalnya, beli kotak bersama lebah nya sekalian.
Setelah kotak berserta isi tiba, anggota kelompok tani langsung menaruhnya di tempat penangkaran di pinggir perkebunan sawit yang berdekatan dengan kebun akasia PT Arara Abadi.
“Tempat penangkarannya memang harus dekat pohon akasia. Sebab, bunga akasia makanannya. Kini kita sudah punya tiga lokasi penangkaran dengan total 700 kotak tempat bersarangnya lebah tersebut. Rata-rata, per kotak bisa menghasilkan 5 Kg madu,” katanya.
Dari tiga lokasi itu, dalam 15 hari sekali, bisa menghasilkan 2-3 ton madu. Sementara harga jualnya bervariasi, jika banyak ngambil, Rp70 ribu perkilonya dan kalau mengambil sedikit harganya, Rp100 ribu per kg.
“Belum ada pasarnya madu ini. Yang beli hanya orang per orang saja. Maka itu harganya juga variasi. Jika ditotalkan, dapat puluhan juta juga dalam 15 hari sekali.Juga selain tidak asa pemasaran, lebel madu dari Dusun Segintil belum ada,” paparnya.
Kimia Tirta Utama Bantu Seribu Botol
Melihat budidaya lebah Poktan Duo Rimbo Madu, Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Kimia Tirta Utama (KTU) memberikan bantuan 1.000 botol
Bantuan botol tersebut diserahkan langsung oleh Administratur PT KTU, Hubbal K. Sembiring kepada Ketua Kelompok Tani Duo Rimbo Madu, Amri.
Penyerahan bantuan itu juga disaksikan oleh Bupati Siak Alfedri dan Wakil Ketua DPRD Siak, Fairus.
“Kami juga akan menjadi mitra kelompok tani ini. Setiap bulannya, kami akan pesan sekitar 50 Kg madu,” kata Hubbal.
Hubbal mengatakan, madu ini nantinya akan diberikan kepada seluruh karyawan perusahaan yang bekerja di pabrik kelapa sawit (PKS).
“Boleh saya katakan, madu ini sebagai puding bagi karyawan kita yang bekerja di PKS. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini, madu sangat berguna untuk kesehatan kita,” kata dia.
Bupati Siak Alfedri menyambut baik langkah yang dilakukan oleh perusahaan group Astra Agro Lestari tersebut. Dia juga berharap, semua perusahaan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Koto Gasib mengikutinya.
“Kalau semua perusahaan yang beroperasi di Koto Gasib beli madu di sini, saya rasa, tak perlu lagi kita pasarkan sampai ke luar daerah. Walau begitu, saya akan berkoordinasi dengan pihak Disperindag Siak, terkait pemasaran madu dari Segintil ini,” kata Alfedri.(wk)