Sepi Turis, Warga di Lombok Tengah Bertahan Hidup Jual Tanaman-Kurungan Ayam

MATARAM (CN)- Warga Desa Taman Indah, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) bertahan hidup di tengah pandemi Corona dengan alih profesi menjadi petani jamur tiram dan tanaman hidroponik, serta pengrajin kurungan ayam dari bambu.

“Dengan pandemi ini, banyak sektor yang tidak berjalan lancar usahanya. Kita perlu mengalihkan dengan memanfaatkan yang ada di masyarakat. Pelatihan, pelatihan,” kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, (18/72020).

Para warga banting setir dari mata pencaharian sebelumnya, yakni di sektor wisata, karena sepinya turis. Hal itu didukung aparat dan pemerintah setempat.

“Budidaya jamur, produksi anyaman bambu dan budidaya hidroponik merupakan program unggulan dari Desa Taman Indah. Begitulah cara warga bertahan hidup di tengah pariwisata yang saat ini redup,” ungkap Esty.

Esty menyebut upaya mereka untuk mandiri membuahkan hasil. Beberapa bulan terakhir, warga meraup omset puluhan juta dari usaha barunya.

Pria di NTB Curi Celana Dalam Eks Istri untuk Diguna-guna

“Hidroponik sudah ada labeling ‘Badil Hidroponik’. Ini pelakunya 7 warga. Mereka sebulan bisa memproduksi 300 kilogram tanaman hidroponik dengan harga satuannya 23 ribu rupiah. Omset per bulan 6,9 juta rupiah per petaninya,” jelas Esty.

Esty menyampaikan kelompok warga yang membudidayakan jamur tiram berjumlah 20 orang dengan total produksi per bulan 500 kg. Mereka menjual jamur tiram seharga Rp 20 ribu per kg dan menghasilkan omset Rp 10 juta untuk masing-masing petani per bulan.

“Begitu juga di kelompok pengrajin kurungan ayam. Mereka lebih banyak, ada 25 orang. Sebulannya mampu membuat 500 buah kurungan ayam yang kemudian mereka jual dengan harga Rp 65 ribu satu kurungan. Omset mereka perbulan kalau dikalikan saja hampir 49 juta rupiah,” sambung Esty.

Esty menuturkan salah satu faktor yang membuat warga Desa Taman Indah lebih produktif adalah Lomba Kampung SEHAT NTB yang diinisiasi Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal. Esty mengatakan warga ingin memenangkan lomba sehingga hadiahnya dapar digunakan untuk mengembangkan usaha mereka.

“Mereka makin semangat karena sedang ada lomba juga, lomba Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru. Tentunya warga ini punya harapan nanti hadiahnya bisa jadi modal mereka untuk mengembangkan usahanya yang saat ini masih skala home industry,” tutur Esty.

Esty mengatakan pihaknya bersama TNI pemda Pemkab Lombok Tengah turut memantau usaha kelompok warga ini. Esty mengaku Dinas Perdagangan telah membicarakan soal bantuan pemasaran produk jamur tiram, tanaman hidroponik dan kurungan ayam bambu secara daring.

“Kemarin saat kegiatan, kemarin ada safari dengan Bupati, Dandim. Kita saat ke Desa Taman Indah itu kita bersama sama Pak Bupati untuk survei bagaimana (lomba) Kampung SEHAT ini, pelaksanannya bagaimana. Jadi kemarin ada juga dari Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi membantu melakukan pemasaran. Salah satunya juga pembuatan video serta website untuk mendorong hasil produksinya untuk dipasarkan online,” terang Esty.

Esty menerangkan produksi warga desa akan diberi sarana untuk dipamerkan di lokasi-lokasi wisata yang ada di Lombok Tengah jika turis sudah kembali berdatangan ke Lombok Tengah. Dia menambahkah, saat ini produk warga Desa Taman Indah itu sudah dipasarkan secara mandiri lewat media sosial, supermarket dan masyarakat umum.

“Upaya kita memasarkan juga melalui sarana tempat-tempat wisata yang ada di Lombok Tengah. Jadi intinya adalah di mana ada tempat pariwisata dengan keindahan alamnya dan ada wilayah yang kita dorong UMKM-nya sebagai produsen souvenir. Jadi itu harus saling membantu antara UMKM yang ada di Lombok Tengah dan pelaku usaha pariwisata,” jelas dia.

Tak hanya tiga produk itu saja, lanjut Esty, pihaknya dan TNI serta Pemkab Lombok Tengah berencana mendorong warga untuk memproduksi kerajinan lainnya yang khas Pulau Lombok dan Lombok. Semisal keris khas Lombok.

“Dengan adanya tenaga kerja yang dipulangkan, TKI, kebetulan warga Lombok Tengah ini juga sebagian besar tenaga kerja luar negeri yang harus dipulangkan karena pandemi. Sehingga dari potensi di wilayah masing-masing kita coba kembangkan. Ada pemuda yang memiliki kemampuan membuat keris asli Lombok itu kita juga fasilitasi untuk kembangkan UMKM usahanya,” ucap sty.

Esty menjelaskan pihaknya saat ini sedang mengamati potensi masing-masing desa di daerahnya. Harapannya, warga dapat didorong untuk makin terampil.

“Sementara kita lihat potensi masing-masing. Kalau di sana (Desa Taman Indah) anyaman bambu, nah itu nanti kita akan dorong. jadi kita lihat potensi masing-masing, kita tidak ingin memaksakan kalau memang daerah itu sudah memiliki potensi bambu banyak, kita akan dorong. Hanya saja kita tingkatkan keterampilannya, bukan hanya bikin kurungan ayam. Tapi kita rencana, kita dorong dari Pemda untuk berikan pelatihan, ungkap Esty.

Terahir, Esty menyebut Bupati Lombok Tengah, Moh Suhaili Fadhil Thohir menyatakan dana desa bisa dipakai warga untuk mengembangkan usaha kecilnya.

“Dari masing-masing itu, kan ada dananya tuh, jadi untuk mengembangkan potensi di masing-masing wilayah. Pengembangan UMKM bisa menggunakan dana desa untuk meningkatkan perekonomian di masing-masing desa,” tutup Esty.

Sumber : detikNews