Dramatis! Warga Lebak Tandu Ibu Hamil Lewati Jembatan Bambu
LEBAK (CN) – Jembatan Ciberang masih belum dibangun akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak pada awal 2020. Akibatnya, warga kesulitan termasuk untuk akses orang sakit dan ibu hamil.
Pada Kamis (9/7) sore kemarin, seorang ibu harus ditandu melewati jembatan bambu di Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong. Pasalnya, jembatan Ciberang yang jadi akses warga hancur disapu banjir bandang.
Kepala Desa Ciladauen Yayat Dimyati mengatakan si ibu ditandu warga karena ingin melahirkan. Mengingat jembatan bambu itu akses utama, warga terpaksa membawa menggunakan tandu. Begitu berhasil lewat, si ibu lalu dibawa menggunakan mobil ke rumah sakit di Rangkasbitung.
“Itu kejadian kemarin, ayeuna tos (sekarang sudah) di rumah sakit, kejadian sore-sore,” kata Yayat bercerita di Lebak, Banten, Jumat (10/7/2020).
Di desanya, ada dua jembatan utama yaitu Ciberang dan Cihinis. Tapi yang paling utama adalah Ciberang karena milik Pemprov Banten. Jembatan ini ambrol karena terhempas bencana sebanyak dua kali.
“Yang dibutuhkan warga itu yang Ciberang karena vital,” ujar Yayat.
Camat Lebak Gedong Wahyudin menggambarkan pentingnya jembatan di Lebak Gedong khususnya di Ciberang. Jembatan itu adalah akses utama untuk menghubungkan Kecamatan Cibeber, Citorek, dan Sobang. Meskipun sudah dibangun jembatan sementara, namun hanyut dihantam banjir kembali.
“Yang vital ini jalur provinsi, memang yang desa ada, kita yang jalan ke desa nggak ada masalah. justru yang jalan vital jembatan Muhara (Ciberang) itu,” kata Wahyudin.
Saat ada kondisi krisis, warga memang menggunakan tandu untuk sampai seberang. Namun, di seberang katanya akses transportasi lancar dan bisa dilalui mobil.
Akibat bencana awal tahun, beberapa jembatan sudah dibangun termasuk dari bantuan. Relatif tidak ada kawasan di Lebak Gedong yang terisolir karena sudah bisa diakses kendaraan.
Sumber : detikNews