Klaster Ponpes Sumbang 77 Pasien Positif COVID-19 Baru di Banyuwangi

BANYUWANGI (CN) – Jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di Banyuwangi kini menjadi 187 kasus. Setelah 6 santri dinyatakan positif, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi kembali mengumumkan hasil swab 77 santri positif COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengungkapkan penambahan kasus terbanyak hari ini berasal dari santri salah satu pondok pesantren.

“Ada 77 santri yang dinyatakan positif,” ujar Rio, panggilan akrab Widji Lestariono dikutip dari detikcom.

Rio mengungkapkan, penanganan di salah satu ponpes ini bermula dari laporan Puskesmas setempat pada Jumat 14 Agustus lalu yang melaporkan adanya 4 santri yang hasil rapid test-nya reaktif.

“Esoknya, Dinkes langsung melakukan survei epidemiologi dan melakukan tracing kontak erat dari 4 santri tersebut. Dan tracing ternyata berkembang hingga mencapai 502 santri yang ada kontak erat serta mereka yang bergejala mengarah ke COVID-19. Kepada mereka lalu dilakukan rapid test, akhirnya didapatkan 96 santri yang reaktif. Kemudian dilakukan swab masal kepada mereka, dan hasilnya keluar kemarin serta hari ini,” kata Rio.

Rio merinci, dari 96 sampel swab santri yang diambil, diketahui saat ini hasilnya ada 77 santri yang konfirmasi terpapar COVID-19, negatif 13, dan 6 sisanya belum keluar hasilnya.

Rio mengatakan, santri yang positif tersebut saat ini diisolasi mandiri di salah satu gedung dalam ponpes, terpisah dari santri lainnya. Mengingat, kondisi umum santri yang terpapar virus corona tidak bergejala (OTG) dan hanya gejala ringan.

“Saat ini untuk santri yang memang tidak ada gejala dilakukan isolasi di satu gedung di ponpes. Yang bergejala sedang sudah kita tangani di rumah sakit,” paparnya.

Untuk penanganan klaster ponpes ini, Dinkes mengambil langkah untuk melakukan isolasi pada pondok pesantren. Selain itu, Dinkes juga menerjunkan petugas kesehatan gabungan dari RSUD Genteng dan puskesmas sekitar di lingkungan ponpes untuk melakukan pemeriksaan fisik awal di sana.

“Selain tracing juga terus dilakukan, untuk santri lain yang bergejala sesak segera dilakukan foto thorax untuk menentukan penanganannya lebih lanjut,” kata Rio.

Selain itu, Dinkes juga meminta ponpes menunjuk koordinator di antara santri untuk memantau kondisi santri yang dalam masa isolasi.

“Langkah penanganan ini akan dipimpin langsung Plt Direktur RSUD Genteng, dr Kurniyanto,” pungkas Rio.

Penelusuran Kontak Klaster Ponpes Darussalam Banyuwangi Diperluas.

Dinas Kesehatan Banyuwangi terus melakukan penanganan cepat terhadap munculnya kasus konfirmasi positif pada santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi. Langkah berupa pemeriksaan kesehatan, tracing, uji swab dan penyemprotan disinfektan ini didukung langsung Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi yang juga ikut terjun ke lokasi.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan, pihaknya terus melakukan penelusuran (tracing) kepada para santri.

“Mereka yang bergejala ataupun kontak erat dari santri yang yang kemarin terkonfirmasi positif langsung ditangani petugas kesehatan. Kami lakukan uji swab di tempat. Hari ini kami targetkan pengambilan 80 swab santri,” kata Rio, sapaan akrab Widji Lestariono Sabtu (22/8/2020).

Pengambilan uji swab, jelas Rio, dilakukan terutama pada santri yang memiliki gejala mengarah pada COVID-19. Swab dilakukan di lingkungan pondok untuk memudahkan langkah penanganan.

“Fokus kami bukan lagi pada rapid test, tapi santri yang ada gejala COVID-19 lang

Hingga saat ini per 21 Agustus 2020 sebanyak 187 pasien positif COVID-19 di Banyuwangi. Adapun yang telah sembuh sebanyak 77 orang dan 5 orang meninggal dunia. Dengan demikian, pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 105 orang.