Pedagang Pasar Demo Tolak PSBB, Wali Kota Ambon Bergeming

Puluhan pedagang Pasar Mardika melakukan unjuk rasa menolak PSBB di Balai Kota Ambon, Maluku


Ambon (CN) -Puluhan pedagang Pasar Mardika berunjuk rasa menolak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Ambon, Maluku di Balai Kota Ambon, Kamis (2/7). Demo tersebut hampir ricuh.
Puluhan pedagang mulai berdemo di pintu gerbang Balai Kota Ambon, di kawalan Sultan Hairun, sejak pukul 10.00 WIT hingga pukul 14.00 WIT.
Hingga berjam-jam aksi, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy tak menemui para pedagang. Aksi pun sempat tegang dan hampir ricuh antara Satpol PP, Polisi dan pedagang.
Pintu gerbang Balai Kota Ambon berulangkali diterobos masuk pedagang namun bisa dihalau Satpol PP yang melarang semua pedagang bertemu wali kota Ambon.
Unjuk rasa saat PSBB Ambon ini tak menerapkan aturan jaga jarak untuk mencagah penularan virus corona (Covid-19). Selain itu, pedagang dan Satpol PP terlihat tak mengenakan masker.
Salah satu peserta aksi, Isno Ibrahim meminta wali kota Ambon segerah menghentikan penerapan PSBB lantaran angka kasus positif Covid-19 di wilayah Ambon tak menurun.
Isno mengklaim selama PSBB angka terinfeksi positif virus corona semakin bertambah mencapai 521 orang.
“Kami tidak melihat kemajuan sama sekali selama PSBB malahan bertambah, bagaimana tidak bertambah petugas di sejumlah pos check point main-main dan selfie, bahkan pos ditinggal kosong,” kata Isno.
Pedagang pasar mendukung kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona. Namun, mereka meminta Pemkot Ambon membuat peraturan yang adil bagi pedagang pasar dan pertokoan.
Aksi unjuk rasa pedagang berlanjut di Gedung DPRD Kota Ambon setelah tuntutan mereka tidak direspon Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.

Sumber : CNN Indonesia