Pemerintah Klaim Flu Babi G4 Belum Ditemukan di Indonesia
JAKARTA (CN)- Pemerintah menyatakan virus flu babi baru (G4 EA H1N1) belum pernah ditemukan di Indonesia.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan Kementan telah melakukan surveilans dan analisis genetik terkait virus flu babi baru tersebut bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kata dia, dari beberapa sampel virus flu babi yang pernah ditemukan di Indonesia, virus flu babi baru yang memicu pandemi berbeda.
“Kami telah membuat Surat Edaran tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Galur Baru Virus Flu Babi H1N1. Surat edaran ini mengajak semua pihak terkait untuk meningkatkan kerjasama, mewaspadai, dan menyiapkan rencana kontingensi kemungkinan masuk dan munculnya G4 EA H1N1 di Indonesia,” kata Ketut dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (14/7).
Sebelumnya para peneliti di China menemukan virus flu babi G4 tipe baru yang disebut bisa memicu pandemi baru. Virus G4 ini merupakan turunan dari flu babi H1N1. Virus H1N1 telah menyebabkan pandemi pada 2009 lalu.
Menurut para peneliti, G4 dianggap sangat berbahaya. Sebab, inti dari virus ini adalah virus flu burung dengan campuran strain mamalia di dalamnya. Sementara manusia sama sekali tidak punya kekebalan terhadap virus ini.
Kemenkes belum lama ini juga menyatakan sedang mewaspadai kemungkinan serangan flu babi pada manusia. Namun sejauh ini, Kemenkes mengklaim belum ada temuan kasus tersebut di Indonesia.
“Jadi surveilans kita masih jalan untuk memantau kemungkinan mengenai hal itu. Untuk mendeteksi kemungkinan kasus pada orang atau petugas, pekerja yang bekerja di peternakan (peternakan babi),” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Nadia mengatakan virus tersebut pada dasarnya merupakan self limiting desease atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya dan sudah dinyatakan sebagai flu biasa oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Vaksinnya sudah ada. Jadi ya pertama vaksin hewan, karena flu babi, influenza pada hewan itu tentu sudah ada vaksin,” kata dia, “Kemudian vaksin pada manusia, kalau memang diperlukan. Sebenarnya (untuk pencegahan) standarnya sama, cuci tangan, melakukan praktik-praktik untuk pencegahan dan sebagainya.”
Sumber : CCN Indonesia