Alfedri-Husni Akan Lanjutkan Program Magrib Mengaji untuk Bentengi Generasi Muda Siak

Siak – Calon Bupati Siak nomor urut 3 Alfedri-Husni memiliki pandangan mendalam tentang pentingnya pendidikan agama dalam membentuk karakter generasi muda. Jika diberi amanah kembali memilih Kabupaten Siak lima tahaun kedepan, Alfedri-Husni berkomitmen untuk memperkuat program “Magrib Mengaji” sebagai salah satu langkah membentengi anak-anak dan remaja Siak dari pengaruh buruk pergaulan bebas, kenakalan remaja, serta ancaman narkoba.

Hal tersebut disampaikan calon bupati Siak no urut tiga itu kepada rekan media, Jumat 8 November 2024 pagi, sebelum memulai agenda kampanye dialogisnya di Zona satu.

Alfedri menyatakan bahwa program ini merupakan upaya untuk menghidupkan kembali suasana penuh makna saat Magrib di tengah masyarakat, khususnya di rumah-rumah kampung di Siak.

“Dulu, di waktu Magrib, kita selalu mendengar lantunan ayat-ayat suci dari setiap rumah. Anak-anak, ayah, ibu, semua membaca Al-Qur’an bersama-sama,” ujarnya Alfedri.

Kendati demikian, Alfedri menyadari tantangan besar di era digital ini. Teknologi yang berkembang pesat membuat sebagian besar waktu anak-anak tersita dengan gawai mereka. Hal ini, menurutnya, membawa dampak yang kurang baik, terutama pada nilai-nilai agama yang mulai memudar.

“Sekarang, anak-anak kita di waktu Magrib lebih sering terlihat sibuk dengan HP. Kita harus melakukan sesuatu agar mereka kembali menghidupkan kegiatan-kegiatan yang positif,” katanya.

Melalui program Magrib Mengaji, Alfedri berharap anak-anak tidak hanya sekadar membaca Al-Qur’an, tetapi juga mendapat bimbingan moral. Calon bupati Siak itu berencana menambahkan tausiah bagi para pelajar dengan tema-tema yang relevan dengan kehidupan remaja masa kini, seperti bahaya kenakalan remaja, pengaruh buruk narkoba, dan pergaulan bebas.

Menurut Alfedri, bimbingan ini sangat penting agar anak-anak dan remaja memiliki pondasi iman yang kuat dan mampu menghindari perilaku menyimpang.

“Program Magrib Mengaji ini kami harapkan menjadi kesempatan bagai anak-anak Siak untuk belajar tentang akhlak mulia sejak dini. Saat mereka memahami Al-Qur’an dan nilai-nilai agama, mereka akan tumbuh dengan kesadaran untuk menjauhi perilaku yang merusak,” tutur Alfedri.

Alfedri juga berencana bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dalam menyusun data dan jumlah guru mengaji di Kabupaten Siak. Dengan demikian, setiap desa akan memiliki guru mengaji yang berkualitas.

“Kita akan berikan perhatian khusus bagi guru ngaji tradisional, baik dalam peningkatan honor maupun kualitas pendidikan mereka, agar mereka bisa mendidik anak-anak kita dengan baik,” ujar Alfedri menambahkan.

Lebih dari itu, Alfedri berkomitmen untuk mendukung lembaga pendidikan agama seperti Madrasah dan MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah) sebagai tempat belajar yang mengarahkan anak-anak dari aktivitas negatif. Menurutnya, melalui pendidikan agama yang baik, anak-anak akan mendapatkan pegangan hidup yang kuat dan terhindar dari berbagai bahaya di masa depan.

Ketua DPW PAN Riau itu berharap program Magrib Mengaji dapat membentuk generasi muda Siak yang hafal Al-Qur’an, sekaligus membuka jalan bagi mereka yang bercita-cita melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.

“Semakin banyak anak-anak kita yang hafal Al-Qur’an, semakin besar pula harapan kita untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan tangguh menghadapi tantangan zaman,” tutupnya menyudahi.