Serap Tenaga Kerja Lokal ,Irving Janji Akan Bangun BLK

SIAK (CN ) – Dukungan terhadap calon bupati Siak nomor urut satu, Irving Kahar Arifin terus mengalir, sosok Irving mulai dikenal dari berbagai kalangan masyarakat hingga di pelosok-pelosok kampung.

Seperti warga Dusun Nanggala Kampung Sam-sam, Kecamatan Kandis menyatakan dukungan kepada Irving Kahar Arifin untuk menjadi bupati Siak mendatang.

Muhammad Kurniadi, warga asli kelahiran Kampung Sam-sam mengaku kagum dengan sosok Irving dan program yang disampaikan saat kampanye dialogis di sana.

Menurutnya Irving adalah sosok yang peduli dengan masyarakat kecil dan seorang pekerja yang memiliki segudang pengalaman untuk membangun Kabupaten Siak.

“Kami senang dengan kedatangan Pak Irving ke kampung kami karena dari tiga calon kepala daerah baru beliau yang datang. Ini menandakan beliau mau melihat masyarakat kecil dan itu suatu penghargaan bagi kami,” katanya.

Dia sangat mendukung dengan program yang dipaparkan Irving, khususnya program Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan dibangun di tiap kecamatan. Ini sangat bermanfaat sebab masyarakat saat ini susah mencari kerja, sementara perusahaan merekrut tenaga yang sudah punya pengalaman dan skill. Perusahaan terus merekrut tenaga kerja dari luar daerah.

“Permasalahan yang sering kami hadapi susahnya cari kerja, melamar kerja di perusahaan banyak persyaratan. Nah kalau misalnya ada BLK mungkin ini jadi solusi bagi anak-anak yang baru tamat sekolah bisa dapat pekerjaan karena dibantu pemerintah,” katanya.

Kurniadi juga menyampaikan keluhan lain yang dia rasakan selama ini adalah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak tepat sasaran, meskipun sudah didata oleh pihak kecamatan namun masih ditemukan kesenjangan dari penerima PKH.

“Kalau pun ada program bantuan ya cuma PKH, itu pun bantuan dari pemerintah pusat kan. Dari dulu bantuan itu juga tidak tepat sasaran, yang dapat dipilih-pilih padahal penerima seharusnya tidak layak dapat tapi terima, sementara yang layak justru tidak dapat,” katanya.

Dia menyebut, pernah pemerintah kecamatan melakukan sosialisasi dan mendata warga Dusun Nanggala dulu, dibandingkan saat ini tentu data itu tidak update.

“Yang kami lihat kenyataan yang dapat bantuan itu jauh berbeda, karena kami juga dapat informasi yang terdata itu orangnya sudah pindah dan orang yang sudah meninggal, ada juga yang ekonominya sudah meningkat. Jadi tidak tepat sasaran lah,” ungkapnya.

Irving sebelumnya menyampaikan ada 17 program unggulan yang akan dilaksanakan jika dia terpilih menjadi Bupati Siak mendatang. Salah satunya yaitu membuat BLK di setiap kecamatan di bawah naungan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), yang mana fungsinya membantu setiap pencari kerja atau anak yang baru tamat SMA sederajat untuk mendapatkan keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan yang beroperasi di sekitar kecamatan tersebut.

“Nanti anak-anak kita diberi pelatihan di BLK setelah itu dapat sertifikasi, nah ini upaya intervensi pemerintah terhadap perusahaan untuk merekrut mereka sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan, intinya harus merekrut anak Tempatan, jangan lagi ambil orang dari luar daerah sehingga anak kita malah jadi penonton,” ujarnya.

Menanggapi isu PKH yang dinilai tidak tepat sasaran, Irving juga mengaku prihatin karena di setiap kampung yang dia turun melakukan kampanye permasalahan yang sama terus dikeluhkan masyarakat.

Untuk itu Irving berjanji dalam 100 hari kerja jika dia terpilih akan melakukan evaluasi data terpadu yang ada di tiap kampung agar bantuan lebih tepat sasaran.

Irving menyampaikan, dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Dinas Sosial ada 8.500 lebih yang terdaftar. Pendataan itu didapat dari petugas Kementerian Sosial (Kemensos) provinsi hingga petugas dari kabupaten.

“Itu yang ingin kita upayakan bagaimana pemerintah daerah ke depan lebih transparan dalam pendataan itu. Selama ini tidak ada sosialisasi ke masyarakat seperti apa yang layak terdaftar. Anehnya Pemkab sekarang bilang angka kemiskinan di Siak turun tapi data PKH bertambah, kan paradoks dari kenyataannya, jangan ingin terima penghargaan lalu masyarakat yang dikorbankan,” katanya.

Lanjut Irving, APBD Siak terbesar ke dua setelah Bengkalis, namun ada yang salam pada postur anggaran yang dibuat. Sebanyak 60 persen digunakan untuk belanja operasional, belanja pegawai dan kegiatan seremonial, sedangkan untuk pembangunan hanya 40 persen dari APBD itu pun dibagi kepada 40 OPD dan 14 pemerintah kecamatan.

“Seperti di PU itu, dapat Rp200 miliar untuk peningkatan jalan tapi jika dibagi cuma dapat 14 kilo per tahunnya, artinya Siak 14 kecamatan ini bisa bangun cuma 1 kilo satu kecamatan. Maka ini yang nantinya dlkita ubah bagaimana Siak ke depan lebih terlihat pembangunan daerahnya,” katanya.