NASA Kirim Astronaut Perempuan Pertama ke Bulan pada 2024

Ilustrasi

JAKARTA(CN)- Badan Antariksa dan Penerbangan Amerika Serikat (NASA) menyampaikan telah menyusun rencana lebih lanjut untuk program Artemis, termasuk rencana Fase 1 mendaratkan wanita pertama dan pria berikutnya di permukaan Bulan pada 2024.

NASA diketahui pernah mengirim manusia ke bulan dengan Apollo pada 1972. Setelah itu, NASA tidak pernah lagi melakukan misi serupa.

Melansir laman resmi, NASA mengklaim Artemis telah mengalami kemajuan signifikan. Misalnya, roket pendorong yang dibangun Space Launch System (SLS) dan pesawat ruang angkasa Orion akan menjalani pengujian tahap akhir.

Setelah pengujian selesai, roket dan pesawat ruang angkasa itu bakal dikirim ke Pusat Antariksa Kennedy di Florida untuk diintegrasikan.

NASA akan meluncurkan SLS dan Orion bersama-sama pada dua uji penerbangan di sekitar Bulan. Tujuan uji penerbangan itu untuk memeriksa kinerja, dukungan kehidupan, dan kemampuan komunikasi.

Misi pertama yang dikenal sebagai Artemis I akan berlangsung tanpa astronaut pada 2021. Kemudian, misi Artemis II akan terbang dengan awak pada 2023.

Pada misi kedua itu astronaut akan secara manual mengemudikan Orion untuk mendekat atau menjauh dari Bulan setelah lepas dari roket pendorong.

Sambil mempersiapkan dan melaksanakan misi uji terbang ini, NASA juga akan kembali ke Bulan secara robotik menggunakan layanan pengiriman komersial untuk mengirim lusinan investigasi sains baru dan demonstrasi teknologi ke Bulan dua kali per tahun mulai 2021.

Pada 2024, Artemis III akan menjadi penanda kembalinya umat manusia ke permukaan Bulan. NASA akan mendaratkan astronaut wanita pertama di Kutub Selatan bulan.

Kemudian astronaut akan melakukan perjalanan sekitar 240.000 mil ke orbit bulan di atas kapal Orion.

Selama di Bulan, para astronaut akan mengumpulkan sampel dan melakukan berbagai eksperimen sains selama hampir tujuh hari dan pulang kembali ke Bumi menggunakan Orion.

Melansir dari CNN, hanya ada 12 manusia yang tercatat pernah berjalan di Bulan. Namun, semua tidak ada satu pun wanita yang pernah melakukan hal itu, semuanya laki-laki.

“Orang terakhir yang berjalan di Bulan pada tahun 1972. Tidak ada wanita yang pernah berjalan di permukaan bulan,” ujar Bettina Inclán, Direktur Komunikasi NASA.

Pada Desember 2017, Presiden AS Donald Trump menandatangani Petunjuk Kebijakan Luar Angkasa 1, yang meminta NASA mengirim manusia ke Bulan untuk pertama kalinya sejak 1972. Program itu menelan anggaran US$28 miliar atau Rp414 triliun.

Dari keseluruhan anggaran, sebesar US$651 juta digunakan untuk mendukung Pesawat Luar Angkasa Orion yang dibangun Boeing. NASA juga telah menghabiskan setidaknya US$11,9 miliar untuk roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa atau SLS buatan Boeing.