219 Warga Kampung Mandi Angin Minas Terima Sertifikat Tora

SIAK (CN) – Sebanyak 219 kepala keluarga masyarakat Kampung Mandi Angin Kecamatan Minas terima sertifikat tanah program Tanah Obyek Reformasi Agraria (Tora) dari Badan Pertanahan Nasional ( BPN) Kabupaten Siak.


Bupati Siak Alfedri  secara simbolis menyerahkan langsung  lahan tersertifikat kepada warga. Tentunya ada kepastian hukum dan kepastian hak atas kebun tersebut bagi masyarakat Mandi Angin melalui program sawit Siak II. 


Sertifikat ini diterbitkan melalui program Reforma Agraria yang sudah di alokasikan anggarannya oleh BPN Kabupaten Siak. 
“Alhamdulillah,  kami menyerahkan sertifikat Tora ke pada masyarakat Kampung Mandi Angin Minas. Kami mengucapkan terimakasih kepada BPN Siak yang telah membantu menyelesaikan sertifikat tanah program Tora di sini, sehingga bisa diserahkan,”kata Bupati Alfedri di Kampung Mandi Angin Kecamatan Minas, Rabu (23/6/2020).

Turun hadir Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Budhi Yuwono, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Siak Hermen ,kepala Bidang Penataan Pertanahan Kanwil BPN Provinsi Riau Zumratul Aini, Camat Minas Hendra, Direktur PT Persi Husni Mirza, tokoh masyarakat, serta puluhan masyarakat penerima sertifikat Tora.


Alfedri mengatakam sertifikat yang dibagikan itu adalah lahan perkebunan dari program pemberdayaan ekonomi kerakyatan sawit Siak II tahun 2006 dengan luas 450 hektar. 


Sebanyak 219 Sertifikat telah selesai dan telah diserahkan kepada masyarakat dari 225 orang anggota Koperasi SJL (Sekato Jayo Lestari) Minas dan sisanya masih dalam proses.


“Mudah-mudahan setelah diserahkannya sertifikat ini bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang,” harapnya.


Kabar baiknya, kebun sawit ini telah memiliki sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Hal ini sangat menguntungkan bagi  petani sawit di sini. Karena, tata kelola kebun sudah memiliki standar pertanian sehingga produktifitasnya dapat meningkat. Kemudian para petani bisa menjual tandan buah segar dengan harga premium di pabrik. 


Alfedri mengajak masyarakat Mandi Angin untuk selalu bersyukur dan mendukung program-program pemerintah. Sehingga kedepan akan ada program yang lebih baik lagi. “Saya ingin menyampaikan dari 8500 hektar  sawit Program Siak I dan Siak II. Ini lah kebun sawit pertama yang mendapat sertifikat dari ISPO,” ujarnya.


Alfedri juga mengusulkan kepada kantor wilayah BPN Riau untuk menjadikan Kampung Mandi Angin sebagai kampung reforma  agraria dengan kontur tanah yang mendukung. ” Harapan tentunya berdampak baik bagi masyarakat dimasa mendatang. Setelah menjadi Kampung Reforma  Agraria , nanti bisa menjadi kampung binaan dari Kanwil BPN,” ungkap Alfedri. (wk)