Muara Kelantan Jadi Desa Inklusi Pertama di Riau

SIAK (CN)- Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah ( TPAKD) Kabupaten Siak bersama tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Propinsi bekerjasama dengan penyedia jasa keuangan Siak telah mampu mewujudkan Kampung Muara Kelantan Sungai Mandau sebagai Desa Inklusi  pertama di Propinsi Riau.
Pernyataan ini disampaikan 
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Jamaluddin pada video conference bersama Sekretaris Daerah Propinsi Riau Yan Prana Jaya Indra Rasyid serta Kepala Otoritas Jasa Keuangan Propinsi Riau Yusri dalam evaluasi program kegiatan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Propinsi Riau tahun 2019 dan program kerja tahun 2020 di era pandemi Covid-19, dari Center Siak Live Room Siak, Selasa (23/6/2020).
Kesempatan itu dimanfaatkan Penjabat Sektetaris Daerah Kabupaten Siak Jamaluddin, yang didampingi Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setda kabupaten Siak Azmarwan Yohanto untuk menyampaikan hasil kinerja TPAKD Kabupaten Siak bersama penyedia jasa keuangan di Kabupaten Siak, bahwa Kabupaten Siak saat ini telah memiliki Desa Inklusi pertama di Provinsi Riau yaitu Kampung Muara Kelantan Kecamatan Sungai Mandau.
Di Muara Kelantan sebut Jamaluddin, pemerintah daerah bersama stakeholder memberdayakan masyarakat disektor pertanian dan perkebunan diantaranya budidaya padi. Sementara sebagian masyarakat yang lain dilakukan pembinaan untuk mengembangkan perkebunan sawit. 

“Sebagian masyarakat lainnya juga kami dorong untuk memberdayakan perekonomian di berbagai bidang untuk menggerakkan UMKM,” jelasnya.
Menanggapi laporan Penjabat Sekda Jamaluddin tersebut, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Propinsi Riau Yusri memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Siak yang telah mampu mewujudkan desa inklusi pertama di Riau tersebut. 
“Saya sangat mengapresiasi penyampaian bapak penjabat Sekda Siak yang telah menyampaikan perkembangan pencanangan desa inklusi di Kabupaten Siak. dan diharapkan agar nantinya perkembangan desa tersebut dapat terus ditingkatkan sehingga Kabupaten Siak bisa menjadi percontohan,” katanya . 
Dia juga mengatakan bahwa saat ini inklusi keuangan dan literasi keuangan Propinsi Riau masih harus terus ditingkatkan. Diperlukan terobosan-terobosan baru yang digagas bersama baik oleh TPAKD propinsi maupun kabupaten dan kota untuk bersama-sama dengan penyedia jasa keuangan di Propinsi Riau  menjalankan atrategi nasional keuangan inklusif (SNKI), khususnya dalam memberikan edukasi terkait jasa keuangan kepada masyarakat, memberikan fasilitas keuangan publik, subsidi dan  bantuan sosial serta pemberdayaan masyarakat dan UMKM. 
Sementara itu, Sekda Provinsi Riau Yan Prana Jaya Indra Rasyid memberikan catatan evaluasi program kegiatan tim TPAKD tahun 2019 dan program kerja tahun 2020 di era pandemi Covid-19. 
Dalam kesempatan ini Sekda Propinsi Riau menyampaikan pentingnya peran aktif TPAKD untuk menjaga dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, serta pentingnya sinkronisasi TPAKD propinsi dengan kabupaten dan kota  bersama penyedia jasa keuangan yang berada di Propinsi Riau.
“Saya mewakili bapak gubernur menyampaikan pentingnya peran aktif TPAKD untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 ini, yang merupakan ujian berat bagi kita bersama. Kita harus mampu terus menjaga pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat, bersamaan dengan upaya kita untuk terus menekan penyebaran Covid-19 ” sebutnya.
Dirinya mendorong para bupati dan walikota tetap  memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan. ” Harapan kita bersama tentunya, pandemi Covid-19 ini segera berlalu bersamaan laju pertumbuhan ekonomi. Karena itu perlu kita tingkatkan peran aktif serta sinkronisasi peran antar TPAKD,” harapnya. (wk).