Sungai Tercemar Limbah Pabrik, Nelayan Menjerit Hasil Tangkapan Berkurang
SIAK(CanelNews)- Nelayan tradisional Tualang Kecamatan Tualang mengeluhkan tangkapan ikan semakin berkurang, bahkan untuk makan sehari- sehari sudah tidak mencukupi.
Mereka mengaku pendapatannya anjlok karena sungai tercemar limbah. Pencemaran limbah dugaan dari pabrik menjadi keluhan utama bagi nelayan yang sehari-hari mencari ikan di sungai. Ikan yang dulu dengan mudah ditemukan kini sudah langka.
Menurut penuturan nelayan, kini mereka bisa membawa ikan pulang paling banyak 1 kilogram jenis ikan juara, bahkan hanya mendapatkan ikan rasau yang harga jualnya lebih murah, kadang dapat udang sedikit.
” Untuk beli minyak solar hutang dulu dengan permodal (pembeli), ikan yang kami dapat di jual kepada permodal, “tutur nelayan Jabar saat ditemukan sedang memancing ikan di sungai, Rabu (13/9/2023).
Dia mengatakan untuk saat ini dapat ikan satu kilo pun susah tidak seperti sebelum air busuk limbah perusahaan berapa waktu yang lalu yang menyebabkan ribuan ikan mati di Sungai Siak.
Jabar dengan wajah kesal menyampaikan apa nelayan harus demo, baru perusahaan bisa mengambil sikap untuk permasalahan kami para nelayan ini.
” Apa kami harus demo dulu, “katanya.
Hal senada juga dikeluhkan oleh penggiat mancing yang juga nelayan Perawang,Ibnu menyebutkan beberapa bulan ini tangkapan ikan berkurang karena air busuk dan banyak ikan mati di Sungai Siak karena tercemar limbah.
“Kami meminta pabrik-pabrik sepanjang Sungai Siang, jangan buang limbah di Sungai Siak,” tegas Ibnu.
Penghulu Tampung Tualang Juprianto membenarkan tentang banyaknya permasalahan yang sangat merugikan para nelayan berdomisili di Kampung Tualang.
“Masyarakat dan nelayan yang menggantungkan nasibnya mencari ikan di Sungai Siak sudah banyak yamg membuat pengaduan, mulai dari susah cari ikan di sungai Siak, jaring yang koyak akibat kayu banyak yang hanyut,” paparnya.
Bahkan lanjut Juprianto sampai masyarakat ada juga yang menyebutkan akan demo di sepanjang sungai Siak. (wk).